Senin, 23 September 2013

PRINSIP TEKNIK DASAR KARATE

Gambar 1. Buku Dynamic Karate by Masatoshi Nakayama - Doc AbdulRohmanZaky

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menyampaikan ikhtisar pendahuluan buku Dynamic Karate (The New Way of  Teaching Karate) yang ditulis oleh M. Nakayama (1966) diterbitkan oleh penerbit Kodansha International. Dalam pendahuluannya Pak Nakayama menyampaikan dengan cerdas, singkat, tepat dan padat prinsip teknik dasar karate dan poin-poin utama dalam pembelajaran karate. Materi yang disampaikan pada pendahuluan tersebut merupakan ruh dari buku ini, karena pada bab-bab selanjutnya merupakan breakdown dari apa yang disampaikan dalam pendahuluan.
Prinsip-Prinsip Teknik Dasar Karate
  • Tsuki (punching), uchi (striking), keri (kicking), dan uke (blocking) merupakan teknik karate yang fundamental. Teknik-teknik tersebut jugalah yang membuat bela diri ini semakin fundamental.
  • Sungguh mengejutkan, ternyata teknik karate telah melalui kajian dan percobaan secara berkesinambungan yang dilakukan oleh para pendahulu (Master Ghicin Funakoshi dkk) dan teknik tersebut selaras dengan prinsip-prinsip keilmuan modern. Ini memungkinkan karate sebagai cabang ilmu keolahragaan/sport science sebagaimana ilmu ilmiah yang lain, mengingat Pak Nakayama sendiri merupakan dosen sekaligus ilmuwan dalam bidang pyshical education di Takhushoku University.
  • Bagaimanapun juga, pengembangan teknik karate akan selalu dilakukan oleh para pewaris karate. Artinya ilmu ini bersifat dinamis, tidak statis sebagaimana ilmu fisika yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu itu sendiri dan kebutuhan umat manusia.
Poin-Poin Utama Dalam Pembelajaran Karate 
  • Bentuk, Keseimbangan dan Berpusat dari Gravitasi (center of gravity), karate bukanlah sekedar olahraga semata namun ilmu ini juga bermanfaat secara optimum untuk kesehatan tubuh manusia (fisik) dan psikologi. Hal ini dikatakan demikian karena posisi, bentuk teknik karate telah disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Selanjutnya keseimbangan, dalam teknik karate, seringkali seorang karateka berada pada posisi berdiri dengan satu kaki ketika menyerang maupun bertahan, sehingga aspek keseimbangan ini sangatlah penting bagi seorang karateka agar tidak goyah ketika sedang beraksi. Kemudian aspek berpusat dari gravitasi merupakan pemanfaatan gaya gravitasi dalam teknik karate sehingga posisi seorang karateka tidak mudah goyah dan tendangan serta pukulan akan lebih kuat.
  • Kekuatan dan Kecepatan, ini merupakan faktor penting dalam semua beladiri terlebih karate. Kekuatan dapat diperoleh dengan latihan fisik yang tepat dan fokus dalam bertindak. Serupa dengan kekuatan, kecepatan juga merupakan faktor penting dalam karate. Jika kekuatan dipadukan dengan kecepatan, maka daya hancur akan semakin besar. Sebagaimana kecepatan pukulan seorang karateka yang terlatih dapat mencapai 43 kaki/detik (1 kaki=0.3048 m) atau kurang lebih 13.1064 m/detik. Adapun daya hancurnya mencapai 1500 pounds (1 pounds=0.4535923 kg) atau kurang lebih 680.8845 kg. Perlu diperhatikan bahwa kecepatan tanpa kontrol yang baik akan tidak maksimal.
  • Konsentrasi Pada Kekuatan, pukulan/tendangan akan lemah jika dilakukan dengan tangan/lutut saja. Untuk mencapai kekuatan yang maksimal maka seorang akarateka perlu menggunakan seluruh bagian tubuhnya secara simultan. Ketika pukulan/tendangan dilakukan, kekuatan akan berpindah dari pusat tubuh menuju otot mayor dan berakhir pada lengan/kaki. Kekuatan ini berpindah dari bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain dengan kecepatan 1/100 detik. Jika dilakukan dengan fokus maka kekuatan tersebut dapat diledakan pada titik akhirnya. Latihan yang tepat akan membangun fokus pada lengan ketika memukul/pada kaki ketika menendang dan ini akan menciptakan daya ledak.
  • Peranan Kekuatan Otot, perlu diketahui bahwa kekuatan untuk memindahkan tubuh disuplai dengan otot maka mutlah seorang karateka memiliki otot yang kuat. Ketika otot-otot dioperasikan secara total makateknik akan semakin kuat dan efektif.
  • Ritme, ritme yang baik akan menunjang seorang karateka dalam mempraktekan kata maupun kumite. Kapan kiranya gerakan itu melambat dan kapan ia harus cepat.
  • Waktu yang tepat (Timing), merupakan suatu keharusan dalam mengaplikasikan teknik sehingga timing yang terlalu cepat tidak baik dan sebaliknya terlalu lambat pun juga tidak baik. Untuk mencapai timing yang tepat maka posisi kaki dan tangan pun harus pada posisi yang tepat pula sehingga akan lebih mudah mengaplikasikannya pada timing yang tepat.
  • Energi berpusat di bawah perut dan pinggul. "hit with your hips" or "throw with your hips"
Analisis Eksperimen Pergerakan Karate
Pak Nakayama dengan Prof. Yoshio Kato dari Universitas Takushoku, Tokyo melakukan eksperimen terhadap pergerakan karate utnuk kemudian dianalisa. Berikut hasilnya:
Kecepatan Pukulan Lurus:
  • DAN IV rata-rata kecepatannya 5.06 m/s, kecepatan maksimal 7.10 m/s, kecepatan pukulan kembali 5.16 m/s
  • DAN II rata-rata kecepatannya 3.25 m/s, kecepatan maksimal 6.71 m/s, kecepatan pukulan kembali 4.48 m/s
  • KYU 8 rata-rata kecepatannya 2.88 m/s, kecepatan maksimal 4.68 m/s, kecepatan pukulan kembali 2.90 m/s
Kecepatan Terjangan Pukulan Mendadak:
  •  DAN IV rata-rata kecepatannya 5.52 m/s, kecepatan maksimal 12.64 m/s, kecepatan pukulan kembali 8.21 m/s
  •  DAN II rata-rata kecepatannya 5.84 m/s, kecepatan maksimal 11.45 m/s, kecepatan pukulan kembali 7.78 m/s
  • KYU 8 rata-rata kecepatannya 3.35 m/s, kecepatan maksimal 7.10 m/s, kecepatan pukulan kembali 4.56 m/s
Sedangkan untuk record tameshiwari daya hancurnya mencapai 1.5 kg dengan pukulan lurus.

Demikianlah sedikit ikhtisar yang bisa saya sampaikan, apabila terdapat kekurangan dan kesalahan silahkan didiskusikan pada kolom komentar di bawah ini. Trims, salam.


Jumat, 20 September 2013

PEMANFAATAN WIENER FILTER DAN MEDIAN FILTER PADA DATA KLOROFIL-a

Dalam menyajikan data terkadang didapatkan data yang kurang baik jika disajikan dalam bentuk visual. Hal ini dikarenakan adanya data dengan frekuensi yang tinggi ataupun yang rendah dibandingkan dengan data-data sekitarnya. Berbagai macam metode pengolahan data ini pun muncul, misalnya teknik smothing.

Pada kesempatan kali ini penulis melakukan teknik smothing dengan mengaplikasikan wiener filter dan median filter pada data klorofil-a produk level 3 modis. Adapun 2 metode filter tersebut dilakukan dalam software python shell 2.6 dengan menggunakan berbagai modul pyhton diantaranya, modul scientific python, numerik python, matplotlib python dan pyhdf.

Adapun data klorofil-a merupakan produk level 3 bulanan citra aquamodis yang didapatkan dari oceancolor. Berikut tampilannya:



Selanjutnya dilakukan smothing pada data dengan menggunakan wiener filter:
Kemudian dilakukan smothing pada data dengan menggunakan median filter:
Pesan dari penulis sebelum mengaplikasikan teknik smothing di atas adalah:
  • diharapkan terlebih dahulu mengetahui dan paham tentang teori filter, terutama wiener dan median filter.  Apa saja fungsinya dan aplikasinya dalam pengolahan data.
  • diharapkan mengetahui dan paham fungsi-fungsi modul pada python, bisa dilihat di guide book modul-modul python
  • diharapkan mengetahui jenis spesifik dan sifat data yang akan diolah
  • perlu diketahui saat ini pun penulis masih belajar dalam teknik smoothing ini dan sejenisnya.
 Semoga bermanfaat, salam.
SELAMAT DATANG DI WEBSITE jqpandanus