Jumat, 23 November 2012

DEMAK ITU TANAH TUO

Pagi yang cerah di pertengahan bulan November tahun 2012 di Kota Semarang, aku berniat pulang ke kota asalku Bekasi. Kepergianku meninggalkan Semarang karena memenuhi panggilan interview dari salah satu perusahaan kontraktor multinasional terkemuka di bilangan Krakatau Posco Project, Cilegon, Banten. "Alhamdulillah dari sekian lamaranku yang aku apply, akhirnya ada juga yang nembus", Batinku. 

Panggilan interview yang sangat mendadak yaitu H-2 memaksaku untuk bergegas pulang ke rumah. Akhirnya di pagi-pagi buta yaitu dua hari setelah panggilan tersebut aku pun bergegas pulang, nekat saja menuju stasiun tanpa berpikir apakah masih ada tiket yang tersisa untuk hari ini. Awalnya aku berniat "nyuwun tulung" kepada sahabat karibku untuk mengantarkanku ke sstasiun. Namun, apa daya? dari sekian banyak sahabat yang aku hubungi ternyata mereka semua tidak bisa, ya dengan berbagai alasan logis mereka "Wah sori brow, lagi nggak di semarang ik", kata mereka. Aku pun mengiyakan alasan mereka itu, selanjutnya tanpa pikir panjang aku pun mencari taksi untuk mengantarkanku ke Stasiun Tawang. "Wah klo begini caranya harus pake taksi, gak papalah ngeluarin duit lebih..." batinku.

Gambar. "Masjid Agung Demak" kebanggaan masyarakat Demak - Doc AbdulRohmanZaky

Singkat cerita, aku pun menemukan taksi yang dimaksud di bilangan patung kuda, Ngesrep dan langsung saja aku sambangi taksi putih pabrikan perusahaan otomotif dari negeri gingseng itu. Sesosok laki-laki paruh baya, ya kira-kira 45an duduk di kabin pengemudi dan aku pun langsung menemuinya "Pak ke Tawang, bisa?" tanyaku ke pak sopir. "Owh bissa mas.." sambar pak sopir. "Akhirnya bisa berangkat juga, alhamdulillah..."batinku. 

Taksi putih itu pun meluncur cepat membelah jalan setiabudi, Semarang. Selama di perjalanan aku mengobrol dengan bapak sopir tersebut. Awalnya suasana hening tanpa adanya obrolan, rasanya dingin dan kaku apalagi ditambah dengan ac taksi yang cukup dingin. Karena suasana yang kurang asik itu, aku pun berinisiatif untuk mengawali obrolan ku dengan beliau. "Bapak asli Semarang?" tanyaku. "Nggak mas, saya asli Demak.." jawabnya. "Owh Demak...berarti bapak tahu daerah Bedono ya?" tanyaku lagi. "Ya mas...koq masnya tahu?" tanya si bapak keheranan. "Ya tahu pak, dulu semasa kuliah saya pernah penelitian di sana..." terangku. "Wah makin parah saja itu mas, Bedono..." si bapak menjelaskan. "Mang pemerintah daerah nggak turun pak? " tanyaku penasaran. "Ya turun mas tapi ya sebatas turun saja..." jawab si bapak. "tu memang bencana mas, peringatan dari  Yang di atas untuk masyarakat dan pemerintah Demak" terang si bapak. "Owh...koq pemerintah Demak pak? memang da pa?" tanyaku penasaran. "Ya mas, pemerintah Demak tu gak bener, uang bantuan untuk rakyat dikorupsi..." kata si bapak menggebu-gebu. "Mungkin hanya oknum saja pa? " sambungku. "Ya lihat saja mas, walaupun oknum nanti juga akan tahu rasa..." si bapak melanjutkan. "Tahu rasa? memangnya kenapa pak?" aku penasaran. "Ya oknum pemerintah yang "main" dengan amanah rakyat maka akan binasa...bisa sakit, jatuh miskin, mati...!" jawab si bapak tegas. "Mati?..." aku terheran-heran. "Ya mati mas...lha wong Demak ini tanah tuo...makanya setiap kali ada pemimpin Demak yang tidak amanah maka bisa dipastikan akan berujung pada kematian" tegas bapak. "Koq bisa ya pak?" tanyaku masih penasaran. "Ya bisa mas...Demak itu tanah tuo, makanya jangan sekali-kali memainkan tanah tuo..." jawab si bapak. "Owh gtuh..."aku pun mengiyakan.

Tidak terasa akhirnya sampai juga di stasiun Tawang dan aku pun mengakhiri percakapan menarik tersebut walaupun aku masih ingin menggali apa yang dimaksud dengan pernyataan bapak itu bahwa Demak adalah tanah tuo..."Ya sudah mungkin lain kali aku tanyakan ke warga Demak" batinku seraya meninggalkan taksi putih itu menuju lobby stasiun. Wallahu a'lam bis showab.

Minggu, 18 November 2012

FKTI-INKAI KARATE TRADISIONAL KORDA JATENG MENGGEMPARKAN SURAKARTA

18 November 2012, pagi itu pukul 07.00 WIB sejumlah 150 lebih karateka tradisional sedang lari berbaris tegap membelah keramaian car free day di seputar bilangan Geladak, Surakarta. Para karateka kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kampus ISI Surakarta, sontak para pengguna jalan yang didominasi oleh masyarakat Kota Solo itu dikejutkan dengan kehadiran sejumlah muda-mudi gagah berpakaian putih-putih ala Jepang itu.
Setelah sukses berkeliling kota, para karateka tersebut mengakhiri perjalanan mereka di kampus ISI Surakarta. Namun tidak langsung istirahat, para karateka langsung melanjutkan aktifitas mereka dengan beberapa gerakan pemanasan dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi. Adapun materi  pada gashuku kali ini disampaikan  oleh seorang Instruktur dimana tidak lain dan tidak bukan adalah beliau Bapak Drs. Sumedi Santoso (DAN V FKTI-INKAI Karate Tradisional) yang juga menjabat sebagai Koordinator FKTI KORDA JAWA TENGAH. 

Sejumlah MSH (Masyarakat Sabuk Hitam) JATENG pun turut hadir pada agenda gashuku kali ini, beberapa diantaranya adalah, Bapak Drs. Siswo (DAN V FKTI), Bapak Eko (DAN IV FKTI), Bapak Harianto (DAN III FKTI), Bapak Soemito (DAN III FKTI), Bapak Wagiman (DAN II FKTI), Bapak Agus (DAN II FKTI), Bapak Norman (DAN I FKTI), Sdr. Pur, SH (DAN I FKTI), Sdr. Iskak, SH. (DAN I FKTI) dan Sdr. Zaky, S.Kel (DAN I FKTI).
Gambar. Latihan Bersama Federasi Karate Tradisional Indonesia di Kota Kudus, Jawa Tengah - Doc AbdulRohmanZaky

Beberapa korca FKTI se-Jawa Tengah pun turut meramaikan agenda gashuku kali ini, di antaranya Korca FKTI Kota Surakarta, Korca FKTI Kab. Klaten, Korca FKTI Kab. Sukoharjo, Korca FKTI Kota Semarang, Korca FKTI Kab. Ambarawa, Korca FKTI Kota Kodus dan Korca FKTI Kota Tegal.

Materi yang ditekankan pada gashuku kali ini adalah materi kumite, dimana dalam kumite terdapat peraturan dan porsinya masing-masing di tingkatan marhalahnya, hal ini didasarkan pada tingkatan kumitenya apakah itu gohon kumite, sanbong kumite, kihon ipon kumite, jyu ipon kumite, kyashi kumite, okuri kumite, haipo kumite ataupun jyu kumite...tegas Sensei Medi di sela-sela latihan.

Selain materi teknis dan pembinaan sikap moral yang disampaikan, gashuku kali ini juga menginformasikan pada seluruh karateka tradisional se Jawa Tengah untuk bersiap-siap mengikuti ujian DAN ZONE IV yang akan diadakan pada akhir bulan Februari 2013. Adapun pesan yang disampaikan oleh para MSH Jawa Tengah yang diwaklili oleh Sensei Medi adalah dengan diadakan gashuku kali ini para karateka tradisional se Jawa Tengah akan lebih kokoh, kuat dan tegas terhadap komitmennya untuk tetap berpegang teguh pada manhaj Karate Tradisional, karena ini merupakan sebaik-baiknya manhaj karate sebagaimana yang diwariskan oleh Shihan Gichin dan Shihan Nakayama (JKA, SKI, ITKF). Jayalah Terus FKTI ...!

FKTI KORCA KOTA SEMARANG SUKSES MENGADAKAN GASHUKU

Gambar 1. Keluarga Besar INKAI Karate Tradisional Dojo Kodim 07 33 BS Kota Semarang. Doc&Design-AbdulRohmanZaky

Pagi 28 Oktober 2012 suasana KODIM 07 33 BS Kota Semarang tidak biasanya. Pasalnya sejumlah 100 lebih karateka tradisional baik dari sabuk putih hingga hitam sedang berlatih di lapangan tenis KODIM. Hadirnya 100 lebih karateka tradisional tersebut merupakan agenda rutin semesteran FKTI-INKAI Karate Tradisional KORCA KOTA SEMARANG. Latihan bersama atau biasa diistilahkan dengan gashuku ini dipimpin dan diinstrukturi oleh sejumlah MKT (Majelis Karate Tradisional) Kota Semarang, beberapa diantaranya Drs. Siswo (DAN V  INKAI Karate Tradisional), Bapak Harianto ( DAN III  INKAI Karate Tradisional), Bapak Madjid (DAN III  INKAI Karate Tradisional), Ibu Yayuk ( DAN III  INKAI Karate Tradisional-DAN II JKA Indonesia), Bapak Wagiman (DAN II INKAI Karate Tradisional), Bapak Salim (DAN I  INKAI Karate Tradisional), Sdr. A.R. Zaky, S.Kel (DAN I INKAI Karate Tradisional) dan Sdr. Ray ( DAN I JKA Indonesia)

Gambar 2. Para peserta gashuku bersemangat melakukan push up pada sesi warming up
Doc-AbdulRohmanZaky

Gashuku  INKAI Karate Tradisional-FKTI Korca Kota Semarang kali ini bertemakan "SEMANGAT KEKELUARGAAN UNTUK FKTI YANG LEBIH BAIK". Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB, diawali dengan registrasi peserta, lari keliling bundaran tugu Kota Semarang dan pemanasan, materi, cooling down, ramah tamah, dokumentasi dan penutup.

Sejumlah karateka tradisional junior sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan kali ini. Selain dari aspek materinya yang bermanfaat dalam penyamaan gerakan dan teknik, para karateka tradisional ini juga dapat saling mengenal dan menjalin ukhuwah sesama karateka tradisional se Kota Semarang khususnya dan seluruh karateka tradisional yang ada di belahan bumi ini pada umumnya.

Gambar 3. Para peserta gashuku bersemangat melakukan "gyaku chudan". Tampak seorang instruktur memimpin latihan. Doc-AbdulRohmanZaky

Materi yang disampaikan merupakan seputar kihon (gerakan dasar), kumite dan kata. Adapun yang ditekankan pada gashuku kali ini adalah kihon, begitulah kata Bapak Siswo selaku instruktur pada gashuku kali ini. Akhirnya gashuku ini pun dikatakan berhasil karena mampu meghadirkan lebih dari 100 karateka tradisional se Kota Semarang dimana mereka berasal dari berbagai background dojo yang berbeda. Dojo-dojo tersebut di antaranya, Dojo KODIM 07 33 BS, Dojo SMAN 6,  Dojo SMKN 6, Dojo SDN Purwosari, Dojo MTsN, Dojo SD Semesta, Dojo Bushido-Jatingaleh,  Dojo Bushido-Tembalang,  Dojo MASKAM UNDIP dan Dojo BKKBN Kota Semarang.

Gambar 4. Para peserta gashuku bersuka riang melatih otot perut mereka. Ini salah satu cara untuk menguatkan otot perut. Doc-AbdulRohmanZaky

Dengan terlaksananya agenda gashuku ini, harapannya adalah peningkatan kualitas karateka tradisional yang berkarakter yaitu berkualitas dari segi teknik dan moral...karena inilah komitmen kami sebagai pengurus Korca INKAI Karate Tradisional-FKTI Kota Semarang, tegas Bapak Wagiman yang juga menjabat sebagai koordinator Korca INKAI Karate Tradisional-FKTI Kota Semarang. Majulah Terus FKTI...!


SELAMAT DATANG DI WEBSITE jqpandanus